LionFist : permisi? Apakah kau pertapa Moohae?
Moohae : ya benar sekali anak muda. Apakah kau ke sini ingin menjadi monk?
suara pertapa itu terdengar halus tapi meyakinkan. LionFist pun berusaha untuk terlihat tegas.
LionFist : ya kek!
Moohae : hahahaha.. apakah aku kelihatan tua, anak muda?
LionFist : sebenarnya, tidak juga.
Moohae : hahaha.. katakan, siapa namamu?
LionFist : namaku LionFist
Moohae : *diam* uhmm begitu.. baiklah, LionFist, kau boleh memanggilku dengan sebutan itu. Dan coba kulihat... owh rupanya kau sudah mencapai job lv maksimum mu ya? Baiklah.. kau lulus tes pertama.
LionFist : Tes? Tes apa? Kau belum memberikanku perintah apapun
Moohae : hahaha.. anak muda yang suka berpikiran kritis. Tes pertama mu adalah mengumpulkan barang. Tapi kau sudah mencapai job lv maksimum mu, jadi aku membebastugaskan mu dari tes yang pertama.
Benar benar seorang pertapa tua yang baik dan suka tertawa, LionFist pun merasa sangat senang setelah mendengar kata kata yang diucapkan pertapa itu.
LionFist : waw.. terima kasih kek. Aku benar benar beruntung
Moohae : hahahaha. Baiklah, sekarang kau harus menemui pertapa yang selanjutnya.
LionFist : baik, tapi di mana letak pertapa yang selanjutnya?
Moohae : keluarlah dari kuil ini, dan berjalan lah ke arah utara, maka kau akan menemukan kuil yang disebelahnya ada makam, disitulah pertapa yang selanjutnya berada, dan namanya adalah pertapa Touha.
LionFist : baik. Terima kasih petunjuknya kek. Aku berangkat dulu
Moohae : hahaha.. hati hati ya nak!!
LionFist pun berlari, dia bergegas keluar dari kuil yang kotor itu hingga dia melihat cahaya yang menandakan itu pintu keluarnya. Dan setelah LionFist keluar..
LionFist : jadi aku harus berjalan ke mana sekarang? Tadi kakek itu bilang ke arah barat.. apa utara? Aduh.. seharusnya aku mendengarkannya dengan sungguh sungguh!! Sudahlah aku ke barat dulu
LionFist pun berjalan ke arah barat dari kuil itu, sampai dia menemukan seorang pertapa yang menyendiri dan mengadahkan tangannya ke atas. Dia berdiri di depan tebing yang berdasarkan samudra.
LionFist : tadi kakek itu bilang, seorang pertapa di dekat kuil yang ada makam. Aduh aku berarti salah jalan. Mungkin aku harus tanya ke pertapa yang satu ini. Permisi tuan..
Pertapa : apa? Setidaknya kau punya alasan bagus karena kau telah mengganggu percakapanku dengan Tuhan.
LionFist : *takut* aku.. aku..
Pertapa : cepatlah!! Katakan!!
LionFist : aku ingin bertemu dengan pertapa Touha
Pertapa : dia ada di kuil pertobatan, letaknya di arah timur laut dari sini
LionFist : owh begitu.. terima kasih tuan..
Pertapa itu pun tidak menjawabnya, dia pun mengadahkan tangannya ke atas lagi, langsung saja LionFist pergi sebelum dia kena marah lagi. Berlarilah LionFist ke arah timur laut, di sana dia menemukan tempat yang di maksud, sebuah kuil dengan makam di sebelahnya. Dia pun masuk ke dalam areal kuil itu, di sana dia menemukan seorang pertapa perempuan.
LionFist : permisi... apakah kau pertapa Touha?
Touha : ya, aku sendiri. Apakah kau ke sini setelah menyelesaikan tugas dari pertapa Moohae?
LionFist : ya.. aku dibebastugaskan karena aku mencapai Job lv maksimum.
Touha : baguslah, nah anak muda, siapa namamu?
LionFist : namaku LionFist
Touha : Baiklah LionFist, apa kau tahu tes apa ini?
LionFist : sebenarnya, aku tidak tahu tes apa sekarang ini.
Touha : sebenarnya ini bukan tes, ini lebih mirip seperti membaca sumpahmu sebagai calon monk
LionFist : pembacaan sumpah?
Touha : ya. Aku akan membaca sumpah, dan kau mengulangi sumpahnya setelah aku mengatakannya. Jika kau lupa, aku akan mengulanginya lagi untuk mu
LionFist : baiklah!! Aku siap
pembacaan sumpah sebagai monk. LionFist pun menyiapkan pendengarannya supaya tidak ada yang terlewat.
Touha : baiklah ini dia. “Aku mencari jalan pencerahan yang suci, kami para monk harus memegang kebenaran yang kami yakini, dan akan menolong sesama umat manusia melalui pembelajaran yang kami pelajari dalam hidup kami, in Nomine Patris et Spiritus Sancti”. Silahkan sekarang giliranmu
LionFist : *dengan mantap* Aku mencari jalan pencerahan yang suci, kami para monk harus memegang kebenaran yang kami yakini dan akan menolong sesama umat manusia melalui pembelajaran yang kami pelajari dalam hidup kami, in Nomine Patris et Spiritus Sancti
Touha : bagus sekali LionFist, sekarang kau sudah membaca sumpahmu, sekarang pergilah ke pertapa Boohae, dia ada di sebelah barat daya dari sini
LionFist : barat daya? Berarti.. maksudmu pertapa yang berdoa di dekat tebing itu?
Touha : ya, tepat sekali. Apa kau sudah pernah menemuinya?
LionFist : oh tidak tidak.. aku hanya melintas dan melihatnya saja.
Touha : baguslah, kau tahu? Dia tidak suka diusik saat berdoa, kecuali kau datang padanya setelah datang padaku. Dia suka marah jika diganggu, dia pun bisa menghabisi satu ksatria hebat dengan sekali pukul, jadi bilang padanya, kalau kau sudah menemuiku disini. Kau mengerti?
LionFist : ya.. *glek*
LionFist pun bergegas pergi ke pertapa Boohae dengan perasaan galau. Akhirnya dia sudah tiba di sana, dia pun berdiri di belakang pertapa Boohae. Dan saat LionFist ingin menegurnya..
Boohae : kenapa kau datang kesini lagi?
LionFist *mampus ane, ga noleh tapi udah tau ane dimana* eeeh, aku disuruh pertapa Touha untuk menemuimu.
Boohae : menemui ku?
Akhirnya pertapa Boohae menurunkan kedua tangannya dan menoleh kebelakang untuk melihat LionFist. Dia menatapnya tajam, seakan akan dia marah. LionFist tidak bisa memandangnya secara langsung, dia tidak berani.
Boohae : baiklah anak muda. Kau datang padaku, karena kau sudah menjumpai Pertapa Touha. Jadi berikut ini adalah tes. Tes wawancara kecil. Dan aku ingin jawaban yang jujur, dan jangan lupa, jawablah jika aku bertanya, jawab seperlunya. Aku tidak ingin kau berkata apapun sebelum ku tanya. PAHAM!!
LionFist : ya pak *suaranya lemes*
Boohae : baiklah. Apa tujuan mu menjadi monk?
LionFist : untuk menjadi lebih kuat!
Boohae : itu saja? Dengar, itu bukan alasan untuk menjadi monk. Jika kau ingin menjadi kuat! Jangan menjadi monk!
LionFist : uhmm sebenarnya aku punya janji yang mesti ditepati. Dan harus kutepati.
Boohae : janji? Dengan siapa?
LionFist : seorang teman dan pamanku
Boohae : teman? Paman?
LionFist : aku berjanji dengan temanku, untuk menjadi monk yang hebat, begitu pula dengan pamanku, dia ingin aku menjadi Sura yang setangguh dirinya.
Boohae : pamanmu seorang Sura? Siapa namanya?
LionFist : DragonFist, ya sebenarnya dia bukan paman kandung ku, dia...
Boohae : cukup!!
belum selesai LionFist berkata. Pertapa itu menyuruhnya diam. Pertapa itu terkejut. Dia kaget mendengar nama DragonFist. LionFist kebingungan. Dan kenapa dia terlihat terkejut begitu?
Boohae : *DragonFist? Dia masih hidup? dia seorang Sura sekarang.... dan apakah anak ini adalah anaknya?*
LionFist : uhmm.. pak? Kenapa kau kelihatan terkejut?
Boohae : katakan. Siapa namamu sebenarnya?
LionFist : namaku LionFist
Boohae terkejut sejadi jadinya. Dia shock. Dia hanya bisa diam. LionFist pun Cuma bisa terdiam juga. Dia semakin tidak mengerti tentang apa yang terjadi pada pertapa Boohae.
Boohae : *DragonFist.. kau sudah mempunyai anak rupanya. Persis seperti yang kau katakan padaku dulu saat kita masih muda* katakan, di mana pamanmu itu sekarang?
LionFist : dia pergi berkelana, aku juga tidak tahu dia kemana
Boohae : ehmm begitu, pasti kau berasal dari kota yang bernama Izlude kan?
LionFist : kenapa anda tahu?
Boohae : fu fu fu. Lupakan itu. Jika kau melihat dari tebing ini, kau akan melihat laut yang luas, dan kau juga akan melihat pulau kecil. Asal kau tahu pulau itu adalah Kota Izlude.
LionFist pun memandang dari atas tebing itu.. dia melihat samudra yang sangat luas. Dan sebuah pulau yang sangat jauh tapi tetap terlihat. Dan itulah Izlude, kota kelahirannya. LionFist pun jadi ingat dengan rumahnya, tapi dia pun bertanya tanya, “kenapa Pertapa ini sikapnya melunak kepada ku? Apa yang terjadi? Paman.. sepertinya dia punya hubungan dengan paman”
Boohae : baiklah. Sudah cukup. Kau lulus tes wawancara. Sekarang kau sendiri yang akan menentukan tes yang berikutnya
LionFist : eeehh?? Aku lulus? Dan aku sendiri yang menentukan tes selanjutnya?
Boohae : ya. Pilih. Tes kesabaran atau Tes fisik?
LionFist merasa dia akan gagal jika menjalani tes kesabaran, karena dia sendiri memang tidak sabaran, akhirnya dia memutuskan untuk memilih tes fisik.
LionFist : aku memilih tes fisik
Boohae : fu fu fu, baiklah. Kalau begitu pergi ke kuil yang berada di utara dari sini. Dan nama pertapa yang kau harus temui adalah Bashu
LionFist : Bashu?
Boohae : ya, pergilah
LionFist : baik.
LionFist pun tidak membuang buang waktu lagi, segeralah dia pergi ke ke kuil di utara. Sementara itu...
Boohae : hehehe.. DragonFist, anak mu sudah tumbuh besar, kelak dia mungkin bisa sehebat dirimu..
Bersambung/OTL
by: Dwi Mega(LionFist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar