Minggu, 24 Juli 2011

Eps 3 : Rise and Shine

Seketika, semua penduduk morroc yang mendengar teriakan itu, berlari menuju sumber teriakan itu, dan disanalah mereka melihat seorang pemuda yang memeluk seorang gadis yang badannya bersimbah darah.
penduduk1 : hei lihat pemuda itu!!
Penduduk2 : ayo kita tolong mereka!!

dan semua penduduk itu berlari menuju LionFist,
Penduduk 1 : hei nak, apa kau tidak apa apa?
LionFist : *mengangguk* tapi temanku.. dia sudah tiada
Penduduk3 : aku turut menyesal atas apa yang sudah terjadi pada temanmu nak.
LionFist : tolong.. jaga dia, aku akan pergi sebentar *sambil memberikan tubuh Vika ke salah satu penduduk*
Penduduk2 : nak? Kamu mau kemana?
LionFist : aku ingin membalaskan dendam ku

dan LionFist pun berlari, dia memutar arah menuju ke arah tempat mereka hunt tadi, lebih tepatnya di tempat Phreeoni keluar.

LionFist : tunggu aku mahluk jelek!! Aku akan menghajar mu!!

sesampainya di sana, terlihatlah kawanan yang telah menolong LionFist masih bertarung melawan Phreeoni

Bard : ugh.. aku tidak kuat lagi, aku sudah cukup terluka
Knight : mundurlah dulu, biar aku yang menghadangnya untukmu..

belum sempat bard itu melangkah mundur, LionFist menolong bard itu dengan Heal nya dan Blessing juga Increase AGI

Bard : hah? Apa yang terjadi? *menoleh kebelakang* rupanya kau!!
LionFist : jangan mundur!! Aku akan membantu kalian sekarang!!
SinX : huh.. keras kepala juga dia..
Knight : tidak usah!! Cukup bantu heal kami saja dari jauh!!

tapi LionFist tidak mendengarkan mereka, dia maju, sambil mengeluarkan swordmace yang diletakkan di pinggangnya. Dan mengayunkannya cukup keras ke arah kepala Phreeoni

LionFist : terima lah ini!!
*BRAKK*

Knight : !!!
Sinx : waw, untuk seukuran acolyte seranganmu tangguh juga, baiklah, bantu kami disini!!
LionFist : ya!!

setelah menerima serangan yang cukup telak dari LionFist, Phreeoni pun mengubah arah serangannya ke LionFist, dan LionFist pun terkena cakarannya yang cukup menyakitkan

LionFist : AARGH!!
Bard : sudahlah, kau mundur saja.. kau tidak akan sanggup!!
LionFist : aku tidak peduli!! Ini semua demi membalaskan dendam temanku!!
Sinx : *terdiam* huh, baiklah, law!! Keluarkan lagu The Apple of Idun mu!!
lawlights : baiklah! The Apple of Idun!!

dengan lagu itu, badan LionFist terasa pulih, karena Fungsi dari lagu itu sendiri memulihkan tenaga dan luka..

Sinx : Biar kami bertiga saja yang menghadangnya, law! kau bantu dari belakang!
lawlights : siap!!
Knight : baiklah!! Sekarang giliranku!! Brandish Spear!! Ayo acolyte!! Semangat lah!!
LionFist : *terdiam* *dalam hati : terima kasih semua.. terima kasih*

setelah serangan bertubi tubi dilancarkan ke arah Phreeoni, akhirnya monster itu tumbang, dengan hasil LionFist sudah mencapai Job lv maksimumnya. Dan mereka ber empat pun masih hidup walau terluka cukup parah

Sinx : benar benar monster yang tangguh
Knight : ya, armor ku pun sampai rusak setelah dicakar olehnya.. jadi bolong begini armor ku /sob
lawlights : hey acolyte, siapa namamu?
LionFist : namaku LionFist
SinX : baiklah LionFist, kulihat kau tadi membawa temanmu pulang ke kota, dimana dia sekarang?
LionFist : ya ampun.. benar!! Vika!! Semuanya, aku harus ke kota dulu.
Knight : baiklah!! Hati hati ya.
LionFist : semuanya.. sekali lagi terima kasih

setelah mengucapkan terima kasih, LionFist pun langsung bergegas lari ke kota morroc, sesampainya ia disana.

LionFist : Vika? Mana dia?
Penduduk3 : ow kamu pemuda yang tadi itu ya? Temanmu ada di pondok sebelah timur dari sini
LionFist : terima kasih pak!

segera LionFist berlari menuju tempat yang telah ditunjukkan oleh penduduk itu. Setibanya di pondok itu, dia masuk ke dalam, dan dia menemukan Vika berbaring di sebuah kasur dan di sebelahnya ada seorang Priest

Priest : ow, aku terkejut, kau masuk tiba tiba begitu
LionFist : Vika? Lho? Kamu siapa?
Ruby : perkenalkan aku Ruby, priest di daerah sini. Dan aku minta maaf karena aku tidak bisa menyelamatkan temanmu.
LionFist : jadi dia masih punya kemungkinan untuk hidup?
Ruby : tadinya...  tapi kulihat perutnya terkena cakaran hewan buas yang menyebabkan organ dalamnya rusak,bahkan tulang punggungnya mengalami dislokasi yang menyebabkan syarafnya terjepit.  sangat tidak mungkin untuk diselamatkan. Jadi aku hanya bisa menutup bekas cakarannya. Maafkan aku ya..
LionFist : *shock* tidak apa.. kau sudah berusaha sebisamu. Sepertinya aku harus menguburnya secepatnya.
Ruby : ya, dia sudah meninggal agak lama, dan dia memang sudah seharusnya dikuburkan, tapi mau dikubur di mana dia?
LionFist : aku tahu tempat yang cocok.

dan tempat itu adalah, Kota Izlude, kota di mana mereka bertemu untuk pertama kalinya. Akhirnya mayat Vika pun disemayamkan di kota Izlude. Dan LionFist pun duduk di sebelah makam Vika, dan menaruh Busurnya juga sebuah bunga di atas makamnya

LionFist : Vika, terimakasih ya sudah pernah menemaniku, walau sangat singkat, tapi aku senang. *menangis* dan.. terima kasih juga atas apple juice yang kau bagi kepadaku, rasanya enak *tersenyum* andai saja disaat terakhir itu kau masih membuka matamu. Maaf ya, aku tidak bisa membalas kata kata mu yang terakhir. Dan Vika, sebetulnya, aku juga mencintaimu..

dan LionFist pun menangis di atas batu nisan itu, sesaat setelah itu LionFist pun bangkit dan mengusap air matanya, dia tidak ingin lama lama tenggelam dalam kesedihan, Vika yang sudah tenang di alam sana juga akan kecewa jika melihat LionFist bersedih terus.

LionFist : baiklah!! Aku harus lebih kuat!! Waktunya berubah job! Vika!! Doa kan aku dari surga ya!!

akhirnya LionFist pun meninggalkan makam Vika dengan tegar. Dan bersiap siap untuk perjalanan berikutnya.

WAKTUNYA BERUBAH!! YEAH!
bersambung ke Eps 4

by: Dwi Mega (LionFist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar